Info Silat NTB
Selasa, 03 Oktober 2023
Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (POMDA) XVIII NTB Cabor Pencak Silat Sukses Digelar
Jumat, 13 Desember 2019
Selain Pencak Silat RI, Silat Malaysia Juga Diakui UNESCO Jadi Warisan Dunia
Akun Twitter resmi UNESCO mengabarkan tradisi pencak silat Indonesia masuk dalam daftar warisan budaya takbenda pada Kamis (12/12) pukul 22.06 WIB kemarin. Sejam kemudian, UNESCO juga mengabarkan bahwa silat dari Malaysia juga masuk dalam daftar warisan budaya takbenda.
"Selamat #Malaysia!" cuit UNESCO, menyertakan emoji bendera Malayia dan jabat tangan.
Dijelaskan dalam situs resmi UNESCO, silat adalah seni tempur, beladiri, dan bertahan hidup, berakar di Kepulauan Melayu. Keberadaan pencak silat dapat dilacak hingga awal kerajaan Hindu-Buddha Melayu, yakni Kerajaan Langkasuka (pusatnya kini terletak di Pattani Thailand). Silat berkembang ke arah praktik latihan fisik dan spiritual, mengenakan busana tradisional musik, dan adat Melayu. Banyak gaya Silat yang terinspirasi dari gerakan manusia, alam, dan hewan. Misalnya, Silat Harimau.
"Di Malaysia sendiri, ada lebih dari 150 gaya Silat yang diturunkan dari unsur alam seperti binatang dan tumbuh-tumbuhan," tulis UNESCO.
Praktisi pencak silat diajarkan untuk menjaga hubungan dengan Tuhan, manusia, dan alam, melindungi diri sendiri dan orang lain, menghindari tindakan menyakiti penyerang, dan menjalin persahabatan. Pengetahun terkait silat diajarkan di pendidikan nonformal, termasuk tradisi tutur, salam, frasa falsafah, pantun, nasihat, lagu, dan teknik bermain peralatan.
Minggu, 24 November 2019
POPNAS: Cabor Pencak Silat NTB Sumbang 1 Medali Perunggu.
Kamis, 21 November 2019
Arti dan Makna Lambang IPSI
- Warna Dasar Putih : berarti suci dalam amal perbuatan
- Warna Merah : berarti berani dalam kebenaran
- Warna Hijau : berarti ketenangan dalam menghadapi segala sesuatu yang menuju kemantapan jiwa, karena selalu beriman dan bertauhid keda Tuhan Yang Maha Esa secara hikmat dan syahdu
- Warna Kuning : berarti bahwa IPSI mengutamakan budi pekerti dan kesejahteraan lahir dan batin dalam menuju kejayaan nusa dan bangsa
- Bentuk Perisai Segi Lima : berarti bahwa IPSI berasaskan landasan idiil Pancasila, serta bertujuan membentuk manusia Pancasila sejati
- Sayap Garuda berwarna Kuning berototkan merah : berarti kekuatan bangsa Indonesia yang bersendikan kemurnian, keluruhan dan dinamika, Sayap 18 lembar, bulu 5 lembar + 4 lembar + 8 lembar berarti tanggal berdirinya IPSI adalah 18 Mei 1948. Sayap 18 lembar, terdiri dari 17+1 berarti IPSI dengan semangat Proklamasi Kemerdekaan bersatu membangun negara
- Untaian lima lingkaran : melambangkan bahwa IPSI melalui olahraga merupakan ikatan perikemanusiaan antara perbagai aliran dengan memegang teguh asas kekeluargaan, persaudaraan dan kegotong royongan
- Ikatan pita berwarna merah Putih : bahwa IPSI merupakan suatu ikatan pemersatu dari perbagai aliran Pencak Silat, yang menjadi hasil budaya yang kokoh karena dilandasi oleh rasa berbangsa, berbahasa dan bertanah air Indonesia.
- Gambar tangan putih di dalam Dasar hijau : menggambarkan bahwa IPSI membantu, Negara dalam bidang ketahanan nasional melalui pembinaan mental/fisik agar kader-kader IPSI berkepribadian nasional serta berbadan sehat, kuat dan tegap
Rabu, 20 November 2019
POPNAS : Caca Pesilat NTB Berhasil Lolos ke Semi Final
Selasa, 19 November 2019
Mengingat kembali Juara Asean School Games 2013 Pencak Silat Asal NTB
Sebelum Yuliana (juara dunia Pencak Silat Junior 2018) ternyata NTB juga pernah meraih medali emas pada ajang ASEAN School Games 2013 yang diselenggarakan di Hanoi, Vietnam pada 22-30 Juni 2013 yang lalu.
Pada tahun 2013, Indonesia mengirim 154 atlet dalam ajang tersebut.
Ada sembilan cabang yang diikuti Indonesia. Yakni Atletik, Renang, Senam, Bola Basket, Bulu Tangkis, Bola Voli, Sepak Takraw, Tenis Meja, dan Pencak Silat.
MUH IRADAT PUTRA SANJAYA
Adalah salah satu atlet asal Nusa Tenggara Barat yang berkesempatan untuk mewakili Indonesia dalam ajang Asean School Games cabang olahraga Pencak Silat. Saat itu atlet yang biasa disapa Ir ini merupakan atlet pencak silat binaan Dhega Mardiansyah di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) KONI NTB. Ir bertanding pada kategori kelas A dengan berat badan 39-43 kg, dan berhasil menyabet medali emas setelah berhasil mengalahkan atlet asal Laos di partai final.
Prestasi Ir tidak terhenti sampai disitu, atlet yang kini berstatus mahasiswa di Universitas Mataram itu masih tetap aktif mengukir prestasi pada tingkat dewasa. Sederet prestasi yang pernah diraih Ir diantaranya Peraih Medali Perunggu Kejurnas Pplp Jambi 2011, Medali Emas Kejurnas Pplp Kalsel 2012, Medali Emas Popwil Sulsel 2012, Medali Emas Asean school Games Vietnam 2013, Medali Emas Popnas jakarta 2013, Medali Emas Kejurnas Pplp Kaltim 2013, Medali Emas Kejurnas Pplp Jateng 2014, Medali Perunggu Popwil NTT 2014, Medali Emas Pon Remaja Jatim 2015, Medali Perunggu Kejurnas dewasa Jakarta 2016, Medali Perunggu Pomnas Makasar 2017, Medali Perunggu Pomnas Jakarta 2019.
Rara Peraih Medali Emas Pencak Silat O2SN SMP Tingkat Nasional tahun 2019
CLAURA AZZURA NOVENDRA
Adalah salah satu atlet pencak silat NTB yang berhasil mengharumkan nama Provinsi Nusa Tenggara Barat pada ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Tingkat SMP Nasional di Semarang, Jawa Tengah, pada tanggal 24-31 Agustus 2019 yang lalu.
Tanding pada kelas E putri, pelajar dari Kota Bima yang biasa di panggil Rara itu berhasil menyabet medali emas di Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) setelah mengalahkan lawannya asal Kepulaun Riau Bengkulu dalam pertandingan final.
Atlet binaan Usman, Emi dan Hamid itu menjadi satu-satunya atlet NTB yang sukses mempersembahkan medali emas pada event Olimpiade Olahraga Siswa Nasional itu. Sebelumnya NTB mengirim 8 orang atlet yang sukses meraih medali emas pada seleksi O2SN Tingkat Provinsi NTB pada Bulan Juli yang lalu, Namun dari delapan siswa itu hanya Rara yang berhasil mempersembahkan medali emas untuk NTB.